Pages

MASALAH RIBA DAN SHARF

كِتَابُ الرّبا وَالصَّرفْ
عَنْ عُمَرَبْن الْخَطَّابِ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الذَّ هَبُ بِالذَّ هَبِ رِبًا، إِلاَّ هَاءَ وَهَاءَ، وَالْفِضَّةُ بِالْفِضَّةِ رِبًا، إِلاَّ هَاءَ وَهَاءَ، وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ رِبًا، إِلاَّ هَاءَ وَهَاءَ، وَالشَّعِيْرُ بِالشَّعِيرِ رِبًا، إِلاَّ هَاءَ وَهَاءَ".

BAB YANG MEMBICARAKAN MASALAH RIBA DAN SHARF
269. Dari Umar bin Khotob r.a. Rasul SAW berkata : Emas dibeli dengan emas itu riba kecuali tunai. Tidak dengan tunggakan. Perak dibeli dengan perak itu riba kecuali dengan tunai. Dan gandum dibeli dengan gandum itu riba kecuali tunai. Dan sagu dijual dengan sagu itu riba kecuali tunai.

عَنْ أَبِى سَعِيد الخُدْرِىِّ رَضِى اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لاَتَبِعُواالذَّهَبَ بِالذَّهَبِ إِلاَّ مِثْلاً بِمِثْلٍ, وَلاَ تُشِفُّوابَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ، وَلاَتَبِيعُواالْوَرِتَ بِالْوَرِقِ إِلاََّ مِثلاً بِمِثْلٍ، وَلاَتُشِفُّوا بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ وَلاَتَبِعُوا مِنْهَاغَائِبًا بِنَاجِزٍا" وفى لفظ "إِلاَّ يَدًابِيَدٍ" وفى لفظ "إِلاَّوَزْنًا بِوَزْنٍ، مِثْلاً ِبمِثْلاٍ، سَوَاءً بِسَوَاءٍ" رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ إِلاَّ أَباَدَاوُدوَابْن مَاجَه

270. Dari Ibn Said bin Khudri. Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Jangan engkau menjual emas dengan emas kecuali sama ukurannya dan timbangannya, dan janganlah engkau melebihkan bagian dengan bagoian yang lain. Dan janganlah engkau menjual dengan tidak ijab Kabul dan membayarnya tidak secara kontan.
Menurut hadits yang lain kecuali dengan cara kontan, sama ukurannya, dan sama juga kadarnya.

Makna Secara Global
Rasulullah SAW memberi peringatan kepada umatnya tentang riba dan Rasul menjelaskan kepada umatnya tentang perbedaan riba dan jual beli merupakan bantahan atau sebagai jawaban kepada kaum musyrik yang mengatakan bahwasannya jual beli itu seperti riba. Rasul bersabda tidak boleh anda menjual emas ditukar dengan emas. Menukar perak dijual dengan perak kecuali kadarnya itu sama. Dengan serah terimanya. Hal ini diungkapkan didalam hadits emas dibeli emas itu riba kecuali tunai. (ambil dan terima) Yang dimaksud emas dibeli dengan perak dengan seluruh bentuknya bahkan sudah dibentuk atau belum (batangan) riba merupakan dosa yang besar yang sudah diharamkan Al-Quran, dan Nabi. Dan syariat telah sepakat haramnya riba itu. Karena didalamnya ada unsure memakan harta orang lain secara bathil. (dan disebabkan memakan riba bani israil padahal telah dilarang mereka suka memakan harta yang bathil). Dan juga telah dikemukakan masalah ini ancaman yang keras dan tegas.

Makna secara lafadz
Riba sama dengan ziadah atau tambahan. Menurut arti syar’I tambahan dalam muamalah, tambahan dalam waktu. Macam-macam riba;
1. RIBA FADL adalah jual beli adanya tambahan sesuatu barang yang ditukarnya
2. RIBA QARAD adalah setiap berjualan mengambil manfaat atau nilai
3. RIBA NASY’AH adalah jual beli beserta menangguhkan penerimaan. Semua ini dibicarakan dalam masalah fiqih

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ بِلاَ لٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم بِتَمْرٍبَرْنِى، فَقَالَ لَهُ النَّبِىّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ مِنْ أَيْنَ هَذَا ؟ قَالَ بِلاَلٌ: كَانَ عِنْدَنَا تَمْرٌ رَدِئٌ فَبِعْتُ مِنْهُ صَاعَيْنِ بِصَاعٍ لِيَطْعَمَ النَِّبىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمِ فَقَالَ النَِّبىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ : أَوَّهْ، أَوَّهْ عَيْنُ الرِّبَا، عَيْنُ الِّربَا لاَتَفْعَلْ، وَلَكِنْ إِذَاأَرَدْتَ أَنْ تَشْتَرِىَ : فَبِعِ التَّمْرَ بِبِيْعٍ آخَرَ ثُمَّ اشْتَرِبِهِ"رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ

Hadits 271
Dari Abi syaid alkhudry Ra berkata sahabat bilal dating menghadap nabi dengan membawa kurma yang sangat bagus warnanya kuning kemudian nabi bertanya kepada bilal dari mana kamu membawa kurma ini? Bilal menjawab saya punya kurma yang jelek, kemudian saya jual dua gantang dengan saya belikan satu gantang supaya nabi memakannya, kemudian nabi berkata aduh ini riba.jangan melakukannya akan tetapi jika kamu bermaksud membeli maka jual dulu kurma tersebut baru dibelikan kurma yang baik. HR Bukhari

عَنْ أَبِى المِنْهَالْ قَالَـ: سَأَلَتُ الْبَرَاءَ بْنُ عَازِبٍ وَزَيْدَبْنَ أرْقَمٍ _ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمْ _ عَنِ الصَّرْفِ ؟ فَكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا َيقُولُ: هَذَاخَيْرٌمِنِّى ، َوكِلاَ هُمَا يَقُوْلُ: نَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمْ عَنْ بَيْعِ الذَّ هَبِ بِالْوَرِقِ دَيْنًا" مُتَّفَقُ عَلَيْهِ

Hadits 272
Dari Abu Minhal berkata saya bertanya kepada Baro bin azib dan zaed bin Arkaun r.a. tentang sarf atau jual beli mata uang dan tiap masing-masing berkata ini bagus buat saya dan keduanya mengatakan Rasulullah SAW mencegah emas dibeli dengan perak dengan cara hutang. (r.a mutafakun alaih)

عَنْ أَبِى بُكْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمْ عَنِ الْفِضَّةِ بِالْفِضَّةِ، وَالذَّهَبِ بِالذَّهَبِ، إِلاَّ سَوَاءً بِسَوَاءٍ. وَأَمَرَنَا أَنْ نَشْتَرِىَ اْلفِضَّةَ باِالذَّهَبِ كَيْفَ شِئْنَا َونَشْتَرْىَ الذَّهَبَ بِالْفِضَّةِ كَيْفَ شِئْنَا، قَالَـ: فَسَأَلَهُ رَجُلٌ, فَقَالَ: يَدًابِيَدٍ ؟ فَقَالَ: هَكَذَا سَمِعْتُ" مُتَّفَقُ عَلَيْهِ
Hadits 273
Dari Abu Baqrah r.a berkata Rasulullah melarang perak dibeli dengan perak kecuali kadarnya sama sedangkam rasul menyuruh kepada kita membeli perak dibayar dengan emas terserah. Dan membeli emas dan perak terserah. Dia berkata seorang laki-laki bertanya kepadanya kemudian berkata kalau dengan kontan /tunai? Kemudian dia berkata inilah yang ku dengar (r.a mutafakun alaih).
Makna secara global
Rasul membedakan antara riba dengan jual beli Rasul menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba dan Rasul melarang emas dibeli dengan emas, perak dibeli dengan perak kecuali sama kadarnya. Dengan cara penyerahan dan terima yang telah diungkapkan hadits terdahulu beserta perbedaan alasan hukumnya seperti masalah perak dan emas, Rasul melarang jual beli emas dan perak dengan cara hutang bahkan dengan cara kontan Dalam jual beli dan serah terima di tempat. Keadaan para sahabat memperingatkan tentang fatwa dalam persoalan riba dan juga masalah tukar menukar uang karena di dalam masalah riba ada unsur yang berbahaya. Mereka saling menyerahkan tentang fatwa beserta kesadaran satu sama lain.

Rawahu hadist
Abu Bakrah Nafi’ Bin Harist Bin Kildah Tsaqofi, Ia tinggl di Bakrah dari negeri Thaif. Nabi memberi Unyah atau julukan kepada Abu Bakrah, ia meriwiyatkan sebanyak 123 hadist, ia terbebas dari fitnah dalam hal mengriwayatkan hadist. Ia meninggal di basrah dalam usia 51 tahun, mati Syahid dalam perang Jamal. Allah memberikan kesempatan untuk terhindar dari perang antar sahabat tersebut