TAREKAT TIJANIYAH
Tarekat Eksklusif dan Kontroversional
PendahuluanTarekat Eksklusif dan Kontroversional
1. LATAR BELAKANG.
Tarerkat Tijaniyah didirikan oleh Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Tijani (150-1230/1815) beliau lahir di Ain Madi, Aljazair Selatan, dan meninggal dalam usia 80 tahun di Fez, Maroko. Menurut pengakuan Syaikh Ahmad Tijani memiliki nasab sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Kelahiran Tarekat Tijaniyah berkaitan dengan kedudukan Syeikh Ahmad Tijani sebagai wali Al-quthb Al-a’zham. Dan kaum Tijaniyah meyakini derajat kewalian Ahmad Tijani dicapai melalui proses yang panjang. Beliau nengunjungi para wali besar diberbagai negara seperti Tunis, Mekah, Madinah, Maroko, Fez dan Abi Samgum. Salah satu tujuan beliau melakukan kunjungan tersebut adalah untuk mencari ilmu-ilmu kewalian secara lebih luas, sehingga beliau berhasil mencapai derajat kewalian yang lebih tinggi.
Menurut pengakuan Syeikh Ahmad, beberapa wali besar yang dikunjunginya mengakui dan menyaksikan kebesaran derajat kewalian Syeikh Ahmad Tijani. Wali Syeikh Abu al- Abbas Ahmad bin ‘Abd Allah al- Hindi tahun 1187 H di Mekah mengatakan kepada Ahmad Tijani, ”Engkau pewaris ilmuku, derajatku, dan cahayaku”. Proses panjang pengalaman ilmu-ilmu kewalian dan kunjungan Syeikh Ahmad Tijani pada para pembesar wali, dengan kesaksian-kesaksiannya, berakhir di daerah tempat wali besar Abi Samgun.
Kelahiran Tarekat Tijaniyah berkaitan dengan kedudukan Syeikh Ahmad Tijani sebagai wali Al-quthb Al-a’zham. Dan kaum Tijaniyah meyakini derajat kewalian Ahmad Tijani dicapai melalui proses yang panjang. Beliau nengunjungi para wali besar diberbagai negara seperti Tunis, Mekah, Madinah, Maroko, Fez dan Abi Samgum. Salah satu tujuan beliau melakukan kunjungan tersebut adalah untuk mencari ilmu-ilmu kewalian secara lebih luas, sehingga beliau berhasil mencapai derajat kewalian yang lebih tinggi.
Menurut pengakuan Syeikh Ahmad, beberapa wali besar yang dikunjunginya mengakui dan menyaksikan kebesaran derajat kewalian Syeikh Ahmad Tijani. Wali Syeikh Abu al- Abbas Ahmad bin ‘Abd Allah al- Hindi tahun 1187 H di Mekah mengatakan kepada Ahmad Tijani, ”Engkau pewaris ilmuku, derajatku, dan cahayaku”. Proses panjang pengalaman ilmu-ilmu kewalian dan kunjungan Syeikh Ahmad Tijani pada para pembesar wali, dengan kesaksian-kesaksiannya, berakhir di daerah tempat wali besar Abi Samgun.
2. SEJARAH.
3. ISI AJARAN.
4. METODE-METODE.
5. KESIMPULAN & DAFTAR PUSTAKA