Pages

Doktrin Kepercayaan Dalam Islam

A. Iman kepada Allah SWT
Bentuk pernyataan pengakuan terhadap Allah terinflikasi pada pengakuan-pengakuan lainnya yang berhubungan dengan seperti Dzat Allah, sifat-sifat Allah, kehendak Allah, perbuatan (Af”al Allah), malaikat Allah, para Nabi dan utusan Allah, hari kiamat, surga dan neraka. Oleh karena itu, ia yang merupakan kalimat yang terdapat dalam hadis Qudsi ini sangan syarat nilai. Pengakuan terhadap keberadaan Allah berarti menolak keberadaan Allah, yang dianut oleh para pengikut agama selain Islam.

B. Kemustahilan Menemukan Dzat Allah SWT

Allah adalah Maha Esa yang berarti Allah itu tidak tersususn dari beberapa bagian yang terpotong-potong dan Dia pun tidak mempunyai sekutu. Dan Esa dalam perbuatan (Af’al) ialah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengerjakan sesuatu yang menyerupai perbuatan Allah.
Allah dengan sifat Rahman dan Rahimnya, telah membekali manusia dengan akal dan pikiran dalam menjalankan hidupnya. Akal pikiran merupakan ciri keistimewaan manusia, sekaligus pembeda antar manusia dan makhluk lainnya. Manusia mencapai taraf hidupnya yang mulia melalui pikiran, sebaliknya manusia pun terpuruk kehidupan yang hina melalui akalnya. Ada sejumlah persoalan yang tidak bisa diselesaikan oleh akal ialah Dzat Allah. Dalam Q.S. Al-An’am ayat 103, Allah berfirman “ Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dia-lah Yang Maha Halus Lagi Maha Mengetahui “.

C. Argumen Keberadaan Allah SWT
Ada tiga teori yang menerangkan asal kejadian alam semesta yang mendukung keberadaan Allah. Pertama, paham yang mengatakan alam semesta ini ada dari yang tidak ada (creatio ex-nihilo). Kedua, paham yang mengatakn alam semesta ini berasal dari sel (jauhar) yang merupakan inti. Ketiga, paham yang mengatakan alam semesta itu ada yang menciptakan.
Al-Farabi dengan teori pancarannya mengatakan alam semesta ini adalah hasil pancaran wujud kesebelas atau akal kesepuluh. Akal pertama adalah sebab pertama, yang merupakan wujud pertama yang melahirkan wujud berikutnya. Wujud pertama adalah Allah.
Ibnu Sina membangun sebuah teori yang disebut teori wujud yang dibangun dalam upaya membuktikan eksistensi tuhan. Teori ini sifat wujud lebih penting dari sifat-sifat lainnya, meskipun sifat esensi sendiri. Wujud menjadikan esensi yang berada didalam akal mempunyai kenyataan diluar akal.
Teori kedua mengatakan alam semesta berasal dari sel, melihat sebagai teori yang lebih sesak daripada teori pertama. Menurutnya sel tidak mungkin mampu menyusun dan memberinya sesuatu pada struktur alam semesta umpamanya, aspek gender dan tatat surya.
Teori ketiga mengatakan alam semesta ada yang menciptakan adalah teori yang bersesuain dengan pemikiran akal yang sehat. Masalah yang kemudian muncul teori ketiga ialah : siapakah yang menciptakan alam semesta ini ?. menurut doktrin Islam, yang hal inipun menjadi aqidah dan keyakinan umat Islam bahwa alam semesta ini adalah Allah, jawaban itu membawa pengertian bahwa Allah itu ada. Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang menjelasakan bahwa Allah itu ada. Ayat yang menjelaskan pernyataan tersebut adalah Q.S. Al-Zumar ayat 62-63 :
“ Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Kepunyaannya ialah langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi “.
Iman kepada Allah adalah doktrin utama dalam Islam yang tidak dapat ditawar lagi.ia adalah dimensi ta’abudi yang terkait dengan petunjuk dan pertolongan Allah atas hambanya.

D. Iman kepada Malaikat, Kitab dan Rasul Allah
1. Malaikat Allah
Malaikat atau terkadang disebut al-mala’ al-a’la adalah makhluk Allah yang diciptakan dari An-Nuur. Malaikat dicipatakan dari cahaya, jin dari nyala api dan Adam dari tanah. Malaikat termasuk makhluk rohani yang bersifat gaib mereka disucikan dari syahwat kebinatangan yang terhindar dari keinginan hawa nafsu yang bersifat materil. Tidak seorang pun yang tidak tahu hakekat malaikat kecuali Allah dan orang-orang yang telah ditentukannya.
Menurut Fazlur Rahman malaikat adalah makhluk langit yang mengabdi kepada Allah yang masing-masing mempnyai tugas yang berbeda. Antara malaikat yang satu dengan yang lainnya memilki beberapa perbedaan, seperti kedudukan dan pangkat yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Tugas malaikat itu ada yang dikerjakan dialam ruh dan ada pula dialam dunia.
2. Kitab-Kitab Allah
Ayat-ayat Allah merupakan ajaran dan tuntutan itu dapat dibedakan menjadi dua : pertama, ayat yang tertulis didalam kitabnya dan kedua ayat yang tidak tertulis, yaitu alam semesta. Ayat yang tertulis terformalisikan dalam empat kitab :
  • Al-qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Injil kepada Nabi Isa AS
  • Taurat kepada Nabi Musa AS
  • Zabur kepada Nabi Daud AS
Keempat kitab-kitab itu disebut kitab langit, karena kitab itu diyakini umat Islam sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada para Nabi dan Rasul. Isalm mengajarkan bahwa mempercayai dan mengimani semua kitab Allah itu adalah wajib.
a. Al-Qur’anul Karim
Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad selama 22 tahun lebih dan diturunkan didua kota yaitu Mekah dan Madinah, Al-qur’an dibagi menjadi 30 juz dan terdiri atas 114 surat. Al-qur’an menempati posisi yang sangat penting dan mempunyai keistimewaan diantaranya pertama, Al-qur’an memuat ringkasan ajaran yang dibawa oleh ketiga kitab sebelumnya seperti aspek keesaan dan keimanan kepada Allah, keimanan kepada rasul, kebenaran atas hari akhir, surga dan neraka. Kedua, sebagai kitab terakhir, al-qur’an memuat kalam Allah terakhir sebagai petunjuk dan pemimpin bagi manusia didunia. Kemurnian Al-qur’an isinya sangat terjaga dan terpelihara dari tangan yang tidak bertanggung jawab. Ketiga, keberlakuan al-qur’an tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Keempat, Al-qur’an merupakan kitab suci agama Islam.
b. Kitab Injil
Kitab injil adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Isa AS. Keberlakuan injil dibatasi oleh waktu, yaitu sampai saat datang dan diutusnya Nabi Muhammad SAW. Pada mulanya kitab yang disebut terakhir ini hanya memuat kalam Allah. Tetapi perkembangannya mengalami perubahan yaitu masuknya tulisan-tulisan para pengikut Nabi Isa AS sehingga berubah pada bentuk dan isinya yang asli. Mereka yang memasukkan tulisan kedalam injil adalah Mathius, Markus, Lukas dan Yahya. Kitab injil yang ditemui sekarang diidentifikasi dengan nama-nama mereka.
c. Kitab Taurat
Taurat (Ibrani: Thora) : merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS. Oleh karena itu keberlakuan kitab inipun dibatasi yaitu sampai tiba kitab Allah berikutnya. Kitab taurat yang beredar sudah tidak murni lagi karena terdapat sejumlah penambahan dari para pengikutnya.
A. Hafidz Dasuki menjelaskan bahwa taurat salah satu dari tiga komponen (thora, nabiin dan khetubiin) didalm kitab suci agam yahudi disebut Biblia,oleh orang kristen disebut dengan Old testament. Isi dari utama darikitab taurat adalah perintah tuhan tersebut adalah 1. hormati dan cintailah satu Allah, 2. sebutkanlah nama Allah dengan hormat, 3. sucikanlah hari tuhan, 4. hormatilah lbu dan bapak, 5. dilarang membunuh, 6. dilarang berinah, 7. dilarang mencuri, 8. dilarang berdusta, 9. jangan ingin berbuaqt cabul, 10. jangan ingin memilki barang orang lain dengan cara yang tidaj halal.
d. Kitab Zabur
Istilah Zabur yang kata jamaknya Zubur didalam Al-qur’an terdapat pada beberapa tempat. Dalam bahasa Arab disebut juga Mazmur dan jamaknya Mazamir, dalam bahasa Ibrani disebut Mizmar, dalam bahasa Suriani disebut Mazmor dan bahasa Ethiopia disebut Mazmur.

3. Rasul-rasul Allah SWT
Doktrin Islam mengajarakn agar setiap Islam tidak membedakan antara satu Rasul dengan lainnya. Secara bahasa Rasul adalah orang yang diutus, yang artinya ia diutus untuk menyampaikan berita rahasia, tanda-tanda yang akan datang dan masa risalah.
Para ulama dalam mengartikan Rasul dan Nabi dibagi dua kelompok, kelompok pertama mempersamakan arti keduanya dan kelompok kedua membedakannya. Rasul adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah dari keturunan yang mulia yang diberi keistimewaan baik akal maupun kesucian rohani. Sebagai manusia biasa rasul adalah seperti layaknya manusia lainnya yang suka makan, minum, tidur dan seksual.
Diantara tugas yang diemban para Rasul, pertama mengajarkan tauhid dengan segala sifatnya, kedua mengajak manusia agar menyembah dan meminta kepada Allah, ketiga mengajarkan manusia agar memilki moral atau akhalak yang mulia, keempat mengajarkan kepada manusia agar selamat didunia dan akhirat, kelima mengajak manusia bersemangat dalam bekerja dan berusaha yang menjauhkan sifa-sifat malas sehingga trejadi keseimbangan antara dunia dan akhirat, keenam mengajak manusia tidak mengikuti hawa nafsu, ketujuh menyampaikan berita yang bersifat gaib seperti malaikta surga dan neraka, alam kubur dan alam akhirat.
Dalam rangaka menyampaikan tugas riasalahnya, para rasul diberikan sifat-sifat oleh Allah sebagai berikut :
  • Shiddiq artinya jujurdan benar serta terhindar dari sifat dustanya (al-kidzb) atau bohong.
  • Amanah dapat dipercaya.
  • Tabligh menyampaikan.
  • Fathanah artinya bijaksana.
  • Ma’shum artinya senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah.
Jumlah Nabi dan Rasul tidak diketahui secara pasti, ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa jumlah nabi adalah 124000 orang dan Rasul sebanyak 313 orang adapun jumlah Nabi dan Rasul pada umumnya diketahui berjumlah 25 orang.

DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Atang Abdul Hakim dan DR. Jaih Mubarak MA. Metodologi Studi Islam. 1999. Rosda Karya, Bandung.