Pages

Karakter Metode Pengajaran

1. Pengertian Metode

2. Karakter Metode Pengajaran
Metode mengajar yang digunakan guru – guru di sekolah dalam setiap pertemuannya di kelas saya yakin itu tidak asal pilih, tetapi itu semua telah melalui beberapa proses penyeleksian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pertemuan tersebut, dalam merumuskan tujuan pembelajaran jarang sekali guru – guru merumuskannya hanya dengan satu tujuan bisa dua bahkan lebih, oleh karena itu guru tidak pernah menggunakan satu metode dalam menyampaikan materi di kelas, penggunaan metode yang satu ditujukan untuk tujuan yang satu dan tujuan yang lainnya seorang guru biasanya menggunkan metode yang lai lagi.

Metode apapun yang di gunakan oleh seorang guru di sekolah hendaklah seorang guru tersebut memperhatikan beberapa karakter atau prinsip – prinsip dalam menggunakan metode, yakni :*8
  1. Prinsip Motifasi dan tujuan belajar. Motivasi adalah tenaga penggerak yang menimbulkan upaya keras untuk melakukan sesuatu. Menurut E.P. Hutabarat ( 1995 ), motivasi adalah Sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak, baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi belajar adalah jantungkegiatan belajar, sesuatu pendorong yang bisa membuat orang belajar. Segala hasil dan sukses dalam belajar itu bergantung pada motivasi. Semakin orang tertarik terhadap suatu bahan semakin gampang dia akan menguasai dan menyimpannya. Menurut Wuwur Hendrikus (2001) menjelaskan bahwa hasil optimal dari proses belajar tergantung pada motivasi yang kuat.*9 Motivasi memiliki kekuatan yang sangat dahsyat sekali dalam proses belajar mengajar, belajar tanpa sebuah motifasi bagaikan badan tanpa jiwa, atau laksana mobil tanpa bensin.
  2. Prinsip Kematangan dan perbedaan individual. Tahapan belajar pada setiap anak manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda – beda, dan kepekaan terhadap penerimaan pelajaran itu pun berbeda – beda. Menurut Piaget yang dikutip Mansur ( 1991 : 104 ) memiliki tiga fase :

    • Fase Pra Operasional, yakni usia 5-6 tahun atau masa pra sekolah. Pada masa ini seorang anak belum bisa membedakan secara gamblang, anak pada masa ini akan timbul pertanyaan – pertanyaan yang akan sulit dijelaskan atau akan banyak prtanyaan yang abstrak, dan ini bisa dijawab dengan cerita – cerita yang masuk rasio mereka.
    • Fase Operasi Konkret. Masa ini pemikiran anak sudah mulai berkembang, anak pada masa ini sudah mulai bisa berfikir abstrak. Berfikir abstrak adalah belajar yang menggunakan cara – cara berfikir abstrak*10. Tujuannya untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal – hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping penggunaan prinsip, konsep,dan generalisasi. Pada masa ini anak akan tunduk kepada perintahnya. 
    • Fase Operasional Formal. Pada fase ini anak sudah mulai bisa berfikir apa yang ada dibalik realitas, baik melalui percobaan ataupun observasi. Lebih lanjut Kohlberg (1995 : 68 ), menggambarkan bahwa pada anak umur 10 sampai 16 tahun perkembangan moralnya bercirikan sebagai berikut, diantaranya :

      •  Orientasi pada hukuman dan ganjaran serta pada kekuatan fisik dan material.
      • Orientasi anak manis berusaha mempertahankan harapan dan memperoleh persetujuan kelompoknya.
      • Orientasi otoritas, hukuman dan kewajiban untuk mempertahankan tata tertib yang tetap diyakini sebagai nilai utama.
  3. Prinsip Penyediaan Peluang dan Pengalaman Praktis. Pada kedaan ini peran aktif siswa sangat berpengaruh sekali terhadap psikologisnya, pengajaran yang dia alami akan lebih berarti disbanding dengan kata – kata. Confusius pernah menekankan arti pentingnya belajar dari pengalam. Dengan perkataan :“Saya dengar dan saya lupa”.“Saya liat dan saya ingat”.“Saya lakukan dan saya Faham”.
  4. Integrasi Pemahaman dan Pengalaman. Penyatuan pemahaman dan pengalaman akan menimbulkan kegiatan pembelajaran akan tampak semakin nyata manfaat dan tujuan dari sebuah pembelajaran.
  5. Prinsip Fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi keidupan selanjutnya. Dalam artian seseorang yang telah belajar dia akan mudah untuk menjalani rintangan kehidupan, dan seseorang yang telah belajar tidak pernah jatuh pada lubang yang sama.
  6. Prinsip Menggembirakan. Belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa henti, tentu seiring dengan kebutuhan dan tuntutan yang terus berkembang. Menurut Dori Wuwur Hendrikus belajar harus menimbulkan rasa senang, jika tidak akan menambah beban hidup.
3. Kedudukan Metode.
4. Macam – Macam Metode.
5. Ciri – Ciri Umum Metode Yang Baik

________________________
*8 Pupuh Fathurrahman, Strategi Belajar Mengajar, ( Bandung, Tunas Nusantara : 2001 ) h 55
*9 M Sobry Sutikno, Pembelajaran Efektif, ( Mataram, NTP Press :2005 ) h 48
*10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, ( Bandung, Rosda Karya : 1995 ) h 122